PANTAU
PANTAI : Kepala UPT Manggar Arif dan Kanit Sabhara Polsek Timur Puji
Raharjo memantau kondisi pantai paska penampakan buaya.
BALIKPAPAN –Munculnya buaya air asin (crocodylus
porosus) panjang sekitar 3 meter di objek wisata Pantai Manggar, Sabtu
(18/5) pukul 09.00 Wita, terus dipantau oleh Kepala Unit Pelaksana
Tekhnis (UPT) pantai, Arif. Dia membenarkan kemunculan seekor buaya pada
Sabtu lalu. “Bahkan buaya sempat berjemur dekat tower pemantau pantai,”
terang Arif saat ditemui di pos UPT Pantai Manggar, Minggu (19/5) siang
kemarin.
Bahkan Arif menegaskan kemunculan buaya langsung ditindaklanjuti hingga
Minggu (19/5) oleh petugas UPT pantai Manggar dan petugas Polsek
Balikpapan Timur. Sebab, hingga kemarin buaya belum tertangkap sehingga
dikhawatirkan membahayakan para pengunjung pantai. “Buaya sudah tidak
kelihatan lagi di sekitar pantai Manggar.
Kami terus melakukan pencarian buaya dengan menggunakan perahu dari
Basarnas, Bananaboat, hingga perahu klotok, kami juga sudah menebar
jaring di sepanjang lokasi pantai sembari menyusuri,” tegas Arif. Arif
juga melibatkan seorang pawang buaya, dengan harapan buaya tersebut
cepat timbul dari permukaan air laut dan dapat segera ditangkap.
“Namun setelah melakukan penyisiran dan pencarian, tidak ada
tanda-tanda buaya itu masih berada di wilayah pantai Manggar, bahkan
menurut ahli buaya (pawang) diperkirakan buaya telah menuju ke arah
muara pantai Manggar,” imbuhnya. Panit Sabhara Polsek Timur Ipda Puji
Raharjo membenarkan juga melihat sendiri kemunculan buaya di sekitar
areal pantai.
Bahkan seorang anggota Propam Polsek Timur, Rahman sempat memotret
buaya menggunakan kamera. “Benar sekali buaya muncul dan kala itu memang
kondisinya sedang ada pengunjung, spontan saja setelah mengetahui
adanya buaya para pengunjung berlarian menyingkir untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Puji Raharjo. Namun pihaknya belum
bisa memastikan dari mana buaya tersebut.
“Untuk itu saya bersama pak Arif tetap mengimbau kepada para pengunjung
pantai agar dapat lebih berhati-hati lagi saat tengah beraktivitas di
pantai,” tegas Puji. Sementara kondisi pantai Manggar baik oleh UPT dan
petugas Polsek Timur dinyatakan aman dan steril dari buaya. “Namun
kewaspadaan tetap kita tingkatkan mana tahu sewaktu-waktu bisa saja
buaya itu kembali lagi,” jelas Arif.
Arif sangat berharap pantai dapat benar-benar aman, dan buaya yang
sempat berkeliaran dapat segera di tangkap agar tidak meresahkan
pengunjung. “Kami yakin sekali buaya sudah tidak ada lagi di sekitar
lokasi pantai Manggar,” tegasnya. Sementara menurut beberapa pengunjung
buaya menampakan diri dikarenakan lapar. “Biasanya buaya yang nampak
mencari mangsa ataupun sebagai tanda, bisa saja buaya yang di maksud
buaya jelmaan dan mengisyaratkan sesuatu hal entah apa itu,” urai
beberapa pengunjung di pantai.
Sebelumnya buaya ditangkap oleh Babinkamtibmas Teritip Suhama dan warga
sekitar, yang mana saat itu buaya memasuki kawasan perkampungan nelayan
Teritip. Saat dikonfirmasi, pihak penangkaran Buaya Teritip, pihaknya
membantah buaya yang di temukan di wilayah Teritip berasal dari
penangkarannya. Untuk diketahui, buaya air asin (Crocodylus porosus)
merupakan binatang terbesar di antara reptile lain.
Seekor buaya air asin jantan dewasa rata-rata memiliki panjang 5 meter,
dengan berat 500 kilogram. Sedangkan buaya air asin betina dewasa
berukuran sepanjang 2,5 – 3 meter. Binatang ini dapat hidup di tengah
laut, muara-muara air payau, hinggansungai-sungai berair tawar di
wilayah Asia Tenggara dan Australia bagian utara. Menurut penelitian,
buaya termasuk hewan yang cerdas.
Reptile ini memiliki insting yang kuat terhadap bahaya. Buaya juga
merupakan pemburu yang andal, karena selalu sukses dalam memangsa
korbannya. Buaya air asin menggunakan beberapa cara dalam memburu
mangsa. Mula-mula binatang ini melakukan pengintaian dari dalam air atau
tepi sungai, lalu menunggu sampai si mangsa dekat dengannya, baru
kemudian menyergap dan menarik mangsa itu ke dalam air hingga mati
tenggelam.
0 komentar:
Posting Komentar